Selasa, 25 November 2014

GKM Mundupolitan Raih Gold Award

GKM Mundupolitan Raih Gold Award

Tokyo– Sebuah prestasi membanggakan dicapai GKM Mundupolitan dari PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam pagelaran International Conference on Quality(ICQ) 2014 di Tokyo, Jepang tanggal 19 - 22 Oktober 2014. Membawakan makalah yang berjudul “12” Gas Pipeline Leakage Prevention Due To Abrasion Using Sand Dunes Trap And Mangrove Plantation At Kp 09.700 - 15.600 Balongan-Mundu Gas Pipeline”, tim Mundupolitan mampu memukau dewan juri, dan sekaligus mampu menjawab beberapa perta­nyaan dengan lancar, hingga akhirnya diganjar dengan penghargaan Gold Award.
Pagelaran ICQ diadakan tiga tahun sekali, dan ini pertama kalinya mengadakan sesi kompetisi, setelah se­belumnya hanya ada sesi konferensi. Sesi kompetisi ICQ 2014 diikuti oleh beberapa tim dari tujuh negara, yaitu Malaysia, Indonesia, Thailand, Hongkong, Taiwan, Jepang dan Singapura, mewakili berbagai macam sektor industri. Sedangkan peserta ICQ 2014 secara umum berasal dari berbagai negara seperti USA, Jerman, India, Rusia, Sri Langka, Kolombia, Nepal, Inggris, Chili, Portugal dan Vietnam.
SVP Engineering & Operation Management, Direktorat Gas PT Pertamina (Persero), Salis S. Aprilian mengucapkan selamat atas prestasi internasional yang diraih oleh GKM Mundupolitan di ajang ICQ 2014 tersebut, dan berharap keberhasilan ini akan menular ke GKM lainnya dan menjadi kunci pembuka pintu sukses selanjutnya.
Hal senada juga disam­paikan Komisaris Pertagas Yenni Andayani . “Ini jadi bukti bahwa bangsa Indonesia mampu bersaing di ajang internasional,” ujarnya.
“Saya ucapkan selamat kepada GKM Mundupolitan yang mendapatkan Gold Award di ajang ICQ 2014.Keberhasilan ini merupakan buah kerja keras tidak hanya untuk tim Mundupolitan tapi juga dukungan se­lu­ruh stakeholders Per­tagas. Prestasi ini harus diper­tahankan dan ditingkatkan lagi,” demikian pernyataan President Director Pertagas, Hendra Jaya, ketika meng­hubungi langsung GKM Mun­dupolitan yang berada sedang di Jepang.•PERTAGAS

Senin, 24 November 2014

Tingkatkan Nilai Tambah Raih Berkah Rp 92.4 Miliar

Tingkatkan Nilai Tambah Raih Berkah Rp 92.4 Miliar

Jakarta- Virus semangat meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) sedang menjangkiti seluruh insan Pertamina khususnya yang berada di Direktorat Hulu (Dit. Hulu), baik yang bertugas di Kantor Pusat maupun di lapangan-lapangan produksi. Target produksi 2,2 juta barel oil equivalent per day(boepd) yang ditetapkan management pada 2025 mendatang membuat laskar migas yang berada di garis depan yaitu mereka yang bertugas di lapangan harus berfikir kreatif untuk mencapai target tersebut.
Sadar tantangan yang menunggu di depan, Pertamiana EP Asset 2 Prabumulih Field, terus berinovasi dalam usahanya menaikkan produksi migas. Contohnya dengan meningkatkan produksi gas 13 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan kapasitas handling gas hingh pressure (HP) dari 15 mmscfd menjadi 100 mmscfd dengan modifikasi fasilitas produksi di Stasiun Pengumpul Prabumulih Barat (SP PMB). Berdasarkan RKBOR 2015, pada struktur Prabumulih Barat akan dilakukan pemboran sebanyak 13 sumur hingga 2016 mendatang dengan forecast produksi gas sebesar 5 mmscfd untuk masing-masing sumur. “Padahal kapasitas manifold yang tersisa pada header kami hanya cukup untuk menampung 1 sumur,” kata Luthfi Hariz, Instrument Supervisor Field Prabumulih sekaligus ketua tim Proyek Kendali Mutu (PKM) PMB 007, lewat surat elektronik (6/11).
Menurut Luthfi, SP PMB meru­pakan salah satu stasiun pengumpul di Distrik I Prabumulih Field yang berfungsi untuk menampung hasil produksi minyak dan gas dari sumur-sumur di struktur Prabumulih Barat. Pada awalnya SP PMB dirancang dengan kapasitas fasilitas produksi gas sebesar 15 mmscfd. “Masalahnya saat ini kegiatan pemboran di struktur Prabumulih Barat sedang tinggi. Kondisi, ini menyebabkan produksi gas sumur-sumur HP struktur tersebut meningkat pesat, hingga mencapai 28 mmscfd,” jelas Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi menambahkan, jika masalah ini tidak segera ditanggulangi maka akan terjadi bottleneck pada fasilitas produksi yang berpengaruh serius terhadap upaya peningkatan produksi. “Hal tersebut akan berakibat pada tindakan melakukan bean down, malah bisa lebih parah sampai penutupan beberapa sumur produksi,” imbuh Luthfi memberi ilustrasi bagaimana gawatnya situasi. Manakala situasi ini tidak segera diatasi maka loss produksi sebesar 13 mmscfd tidak terhindarkan. Dampak lain yang tidak kalah merugikan adalah potensi lossses yang ditaksir mencapai 65 mmscfd apabila ke 13 sumur yang akan dibor gagal dieksekusi.
Menyikapi problem serius yang akan muncul tersebut, Prabumulih Field melakukan beberpa langkah antisipatif, yakni (1) menambahkan kapasitas separasi dengan merelokasi fasilitas produksi idle di SKG Musi Barat dan SP Benuang Pendopo Field (stasiun pengumpul dengan status abandon) berupa 1 unit Separator HP, 1 unit Scrubber HP,dan 1 unit Separator LP; (2) menambah jumlah header manifold produksi sebanyak 16 jalur dengan merelokasi dan merekayasa header manifold idle yang ada di SP Benuang Pendopo Field.
Hasilnya, kapasitas handling gas HP SP PMB yang tadinya hanya 15 mmscfd melonjak menjadi 100 mmscfd. “Selain itu posisi beberapa sumur yang sebelumnya di-bean down akibat tidak mampu menampung gas HP dikembalikan posisinya sehingga kami memperoleh gain produksi gas sebesar 13 mmscfd dan kondensat 28 barel oil per day (bopd),” ungkap Luthfi. Proses pemisahan gas yang tadinya tidak standard setelah adanya penambahan fasilitas produksi menjadi lebih baik, sehingga gas venting tangki dapat berkurang dari 100% LEL menjadi 0% LEL, sekaligus mengeliminasi unsafe condition.
Manfaat lain dari selesainya proyek ini adalah potensi lossess sebesar 10 mmscfd dapat diatasi karena telah tersedianya fasilitas test sumur HP. “Sampai 12 November 2014 total produksi minyak kumulatif (ytd) Prabumulih Field sebesar 10.951 bopd dan gas berada pada level 169,47 mmscfd. Total value creationyang dihasilkan sejak 1 Juli s/d 12 November 2014 sebesar Rp.92.4 miliar,” tutup Luthfi.

Minggu, 23 November 2014

Laporan Tahunan PDSI Raih Predikat 9 Terbaik

Laporan Tahunan PDSI Raih Predikat 9 Terbaik


JAKARTA- Pagelaran acara kompetisi laporan tahunan perusahaan terbaik atau Annual Report Award (ARA) kembali diselenggarakan. Acara tahunan ini digelar oleh 7 instansi, yaitu Kementerian BUMN, Bank Indonesia (BI), Direktorat Jenderal Pajak, Ikatan Akuntan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan Komite Nasional Kebijakan Governance.
Laporan Tahunan PDSI Tahun buku 2013 masuk ke dalam peringkat 9 terbaik dari 21 perusahaan untuk kategori Private Non Keuangan Non Listed. Prestasi ini merupakan peningkatan bagi PDSI di mana tahun lalu hanya masuk dalam 10 besar, dan bahkan pada tahun sebelumnya berada pada peringkat 14.
Untuk lingkup Pertamina, pada gelaran ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA), Laporan Tahunan PDSI mendapat predikat Juara III terbaik.
Keikutsertaaan PDSI dalam kompetisi laporan tahunan ini menjadi penting artinya karena Laporan Tahunan atau Annual Report kini tidak lagi dianggap sebatas pelaporan pertanggungjawaban manajemen dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Saat ini, Laporan Tahunan juga telah menjadi media komunikasi yang efektif kepada semua pihak untuk menjelaskan tentang kinerja dan prospek perusahaan ke depan. Dengan menjadikan laporan tahunan sebagai transparansi informasi, maka diharapkan akan tercipta Good Corporate Governance atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yang tentu bermanfaat untuk kemajuan sebuah perusahaan.
“Tujuan ARA adalah untuk melakukan penilaian atas kualitas keterbukaan informasi dan penerapan GCG dalam laporan tahunan dengan mengacu pada ketentuan dan pedoman yang berlaku secara nasional maupun internasional,” kata Nurhaida, Ketua Panitia ARA 2013 dalam acara yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (16/10).
Hadir dalam acara ini, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, Dirjen Pajak Fuad Rahmany, petinggi OJK, dan jajaran Direksi BEI.

Sabtu, 22 November 2014

Dewan Proper : Visi Jauh ke Depan PGE Bisa Mengubah Persepsi Masyarakat

Dewan Proper : Visi Jauh ke Depan PGE Bisa Mengubah Persepsi Masyarakat

Kamojang– Dewan Per­timbangan Proper, Kemen­terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Djismun Kasri, mengaku terkesan dan melihat bahwa PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memiliki ko­mitmen yang kuat untuk me­melihara lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sekitar.
“Komitmen itu kami lihat dari hasilnya, dari kondisi riil di lapangan. PGE Kamojang termasuk salah satu peru­sahaan yang mempunyai kemampuan dan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,” kata Djismun Kasri, dalam lawatannya ke Area Ope­rasi PGE, di Kamojang, Kabupaten Bandung, pada 10-11 November 2014.
Ia melihat visi yang sangat jauh dari PGE Kamojang, melalui berbagai programnya, seperti adanyaGeothermal Information Center (GIC) dan program sosial kemasyarakatan lainnya. Menurut Djismun, keberadaan GIC itu penting bagi masyarakat luas, de­mi membuka horizon pe­nge­tahuan geothermal.“Pengetahuan itu bisa mengu­bah persepsi masyarakat yang selama ini menganggap geothermal itu merusak lingkungan,” imbuhnya.
Kedatangan Djismun ke Area Kamojang bersama Perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan disambut oleh Direktur Utama PGE Rony Gunawan, Direktur Keuangan PGE A.B Hadi Karyono, Direktur Operasi PGE Richard H. Tamba, serta jajaran manajemen PGE lainnya.
Dalam kunjungannya, Djismun diajak langsung me­lihat beraneka produk terbaik buah tangan mitra binaan PKBL Pertamina, yang dipamerkan dalam bazar yang digelar di kantor PGE. Disana sebanyak 40 UKM dari 2.000 UKM yang dibina oleh Pertamina unjuk gigi.
Kunjungan berlanjut ke GIC, tempat informasi pengelolaan geothermal di Indonesia, khususnya Area Kamojang. Djismun Kasri mendapat pemaparan ten­tang rencana pengembangan potensi Desa Wisata Kamo­jang, yang terdiri dari wisata air, alam, pendidikan, agro dan budaya. GIC ini mejadi sumber acuan informasi dan penelitian geothermal pertama di Indonesia, rencananya GIC ini akan terus dikembangkan.
Lawatan kemudian ber­geser ke tempat pembu­didayaan jamur yang menggu­nakan proses sterilisasi uap. Dan dilanjutkan dengan me­lihat inovasi penerangan jalan umum dengan geothermal. Beberapa tempat lainnya juga dikunjungi, seperti Pusat Rehabilitasi Elang Jawa serta beberapa tempat binaan dan penerima manfaat CSR di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Majalaya, Kabupaten Bandung, seperti, Bank Sampah “Sangkan Amanah”, Posyandu “Rahayu”, Pengrajin makanan khas “Borondong Madu”. Rombongan juga berkesempatan mengunjungi wisata Kawah Kamojang.
PGE juga menggelar “Kontes Ternak Domba” se- Kecamatan Ibun, Kabupaten Badung, yang diikuti oleh 180 kontestan. Lomba dengan total hadiah Rp 50 juta ini terdiri dari beberapa kategori, seperti kategori Raja Pejantan, Raja Pedaging, Ratu Bibit, Raja Peu’tet, dan lainnya.
Dalam acara yang digelar oleh PGE ini, Direktur Utama PGE, Rony Gunawan mengungkapkan bahwa kontes ini merupakan wujud PGE dalam melestarikan budaya di masyarakat, khususnya seni domba. Dengan kontes ini diharapkan masyarakat akan lebih bergairah beternak domba demi meningkatkan taraf ekonominya.
Rony memaparkan sebanyak 20 ribu domba itu terpusat di Kabupaten Bandung, angka ini ha­rus ditingkatkan demi ke­makmuran peternak. “Domba garut adalah salah satu domba terbaik dari 400 spesies domba di dunia.Kewajiban kita adalah melestarikan dan mengembangkannya,” ungkap Rony Gunawan dalam pidato sambutannya.

Jumat, 21 November 2014

Tugu Mandiri dan LP3I Siapkan Entrepreneurship Asuransi

Tugu Mandiri dan LP3I Siapkan Entrepreneurship Asuransi

Cirebon– PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (Tugu Mandiri) dan Lembaga Pendidikan LP3I Cirebon menjalin kerja sama Pelatihan dan Praktek Pemasaran Asuransi bagi mahasiswa/i LP3I Cirebon. Naskah kerja sama ditandatangani oleh Pjs Direktur Utama Tugu Mandiri Fauzi Arfan dan Branch Manager LP3I Bakri, di Kampus LP3I Cirebon, Jawa Barat, pada (31/10).  
Kerja sama pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk membuka cakrawala bisnis dan membangun jaringan untuk pasar individu, termasuk ketersediaan SDM di bidang pemasaran Asuransi serta meningkatkan literasi keuangan masyarakat. “Apa yang kami lakukan ini merupakan kontribusi yang sangat baik bagi terciptanya entrepreneurship muda melalui jalur pendidikan formal Asuransi jiwa di daerah, seperti di kota Cirebon ini,” jelas Pjs Direktur Utama Tugu Mandiri, Fauzi Arfan.
Hal senada disampaikan Bakri. “Dipilihnya Tugu Mandiri tidak lepas dari pengalaman dan keberhasilan Tugu Man­diri membangun dan menyosialisasikan pro­gram Asuransi di Indone­sia,”ujarnya.        
Menurut Bakri, sebagai Lembaga Pendidikan, pihaknya tentu harus mem­berikan yang terbaik dan memiliki nilai tambah bagi para mahasiswa.
Dalam kerja sama ini Tugu Mandiri akan memberikan pelatihan best practices pe­masaran Asuransi jiwa bagi para mahasiswa LP3I Cirebon di kampusnya. Sedangkan praktek dilakukan di kantor cabang Tugu Mandiri jalan Tuparev, Cirebon.
Berbekal pengalaman modul serta kompetensi yang dimiliki, para mahasiswa LP3i diharapkan mampu me­la­kukan sosialisasi dan me­masarkan produk Asuransi dengan standar profesional dan berlisensi AAJI.
Kerja sama Tugu Man­diri dan LP3I juga bakal memperkaya pengalaman keduanya dan pihak lain yang terkait. “Pelatihan semacam ini penting dilakukan dalam menyiapkan SDM Asuransi untuk pasar individu. Hal ini tentu berdampak positif bagi industri asuransi jiwa di Indonesia, khususnya meng­hadapi MEA 2015,” jelas Fauzi Arfan.  
Dalam hal pelayanan profesional, manajemen Tugu Mandiri sangat perhatian dalam memberikan kepuasan nasabah serta mitra bisnis. Untuk itu, Customer Service serta Call Center 24 jam - Halo Tugu Mandiri selalu siap dalam menerima setiap pengaduan dan keluhan, serta memberikan informasi layanan dan solusi atas kebutuhan klien akan asuransi jiwa yang kami sediakan. “Karena me­reka adalah bagian dari kami,” jelas Fauzi.•TUGU MANDIRI

Kamis, 20 November 2014

Harga BBM Bersubsidi Disesuaikan, Pertamina Pastikan Stok Aman

Harga BBM Bersubsidi Disesuaikan, Pertamina Pastikan Stok Aman

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) pastikan ketahanan stok BBM aman untuk menghadapi kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan saat ini ketahanan stok BBM yang dikelola oleh Pertamina mencapai sekitar 18 hari untuk Premium dan sekitar 19 hari untuk Solar. Pertamina, tuturnya, telah mempersiapkan ketersediaan BBM yang cukup untuk mengakomodasi kemungkinan lonjakan konsumsi setelah pengumuman resmi kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.

Berdasarkan pantuan penyaluran harian dalam sebulan terakhir, terjadi peningkatan konsumsi harian BBM bersubsidi yaitu Premium dari semula 81.500 KL per hari menjadi sekitar 87.000 KL per hari atau naik sekitar 7%, serta Solar dari 44.500 KL per hari menjadi sekitar 47.000 KL per hari atau naik sekitar 6%. Tren kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tahun 2013.

Untuk itu, Pertamina telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan pasokan BBM bagi masyarakat tetap aman diantaranya dengan membentuk Posko Satgas Kenaikan Harga BBM di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Region Pertamina untuk memantau dan memastikan kehandalan pasokan BBM. Untuk memastikan keamanan dan kelancaran masyarakat dalam mendapatkan BBM bersubsidi, Pertamina juga berkoordinasi dengan Kepolisian RI dan TNI untuk pengamanan SPBU dan objek vital lainnya.

“Menjelang berlakunya harga baru, kami memastikan ketersediaan stok BBM, khususnya Premium dan Solar sangat cukup bagi masyarakat. Pertamina telah menginstruksikan seluruh SPBU beroperasi melayani masyarakat, setidaknya sampai dengan berlakunya harga baru,” terang Ali.

Ali mengharapkan masyarakat tidak melakukan pembelian BBM bersubsidi secara berlebihan jelang kebijakan penaikan harga. Pertamina juga mewaspadai adanya gangguan dan hambatan pada jalur distribusi BBM bersubsidi yang dapat merugikan masyarakat.

Rabu, 19 November 2014

Grand Launching SPBU CODO Ternate dan Pertamax Bulk Maluku Utara

Grand Launching SPBU CODO Ternate dan Pertamax Bulk Maluku Utara

Ternate- Marketing Operation Region VIII selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat khususnya di wilayah timur Indonesia. Ini dibuktikan dengan launching SPBU CODO 83.977.02 di Kota Ternate dan Pertamax Bulk di Wilayah Maluku Utara yang diresmikan oleh RFM Region Manager VIII Jeffri Affandi.
RFM Region Manager VIII Jeffri Affandi. memaparkan komitmen Pertamina un­tuk terus menghadirkan pelayanan kepada masya­rakat Maluku Utara melalui pengembangan jaringan lembaga penyalur secara proporsional. “Ini adalah SPBU CODO ke-2 di Wilayah Maluku Utara,” ujarnya.
Jeffri berharap seluruh pihak Muspida Kota Ternate dan instansi BUMN/Swasta dapat menjadi garda ter­depan dalam kampanye penggunaan BBM Non Subsidi/Commercial Fuel.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Ternate Bur­han Abdurahman meng­apresiasi kinerja Pertamina, baik dari sisi pelayanan mau­pun availability product Commercial Fuel.
“Dari sisi pelayanan, Pertamina mampu menga­rahkan SPBU ini beroperasi 24 jam untuk mengimbangi dinamika aktivitas kehidupan ekonomi masyarakat Kota Ternate yang semakin berkembang. Sedangkan dari sisi pemenuhan kebutuhan Commercial Fuel, Pertamina berhasil menghadirkan Pertamax Bulk (via Isotank) dan Pertamina Dex kemasan di tengah “rasa penasaran” masyarakat Maluku Utara untuk “mencicipi” produk BBM yang lebih berkualitas,” ujar Burhan.
Ke depannya, untuk men­jawab tantangan per­kembangan perekonomian Provinsi Maluku Utara, Pertamina akan terus mela­kukan perluasan jaringan/outlet Commercial Fuel yang senantiasa berorientasi pada Customer Focused.•ER MOR VIII